MELIHAT kondisi lalu lintas, transportasi dan masalah pencemaran udara di Jakarta, PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) bekerjasama dengan PT Siemens Indonesia (SI), pada Rabu (24/11) menyerahkan satu unit mobil elektrik 'smart ed' atau smart electric drive berikut sistem pengisian ulang baterai Siemens kepada Pemkot DKI Jakarta.
Kendaraan ramah lingkungan ini dipinjamkan untuk digunakan sebagai proyek percontohan dalam ramgka membuktikan efektifitas penggunaan mobil beremisi nol yang mampu memanfaatkan sumber energi alternatif.
Penandatanganan kesepakatan peminjaman unit 'smart ed' berikut sistem pengisian beterainya ini, dilakukan oleh Presiden Direktur dan CEO MBI Rudi Borgenheimer, dan Presiden Direktur dan CEO SI Hans Peter Haesslein, serta Wakil Kepala Badan Pengelola Keuangan DKI Jakarta Endang Widjajanti , disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Besar harapan kami pada pinjaman unit mobil elektrik ramah lingkungan dan hemat energi yang diberikan Mercedes-Benz berikut sistem pengisian baterai dari Siemens, akan mendorong perusahaan otomotif serta perusahaan teknologi energi lain yang berkantor di Jakarta melakukan hal yang sama," kata Endang Widjajanti.
Endang menambahkan, 'smart ed' dan sistem pengisian energi sumbangan kedua perusahaan Jerman tersebut kemudian akan dipinjamkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sebagai pihak yang akan menguji langsung efektifitas serta manfaat dari penggunaan mobil elektrik untuk DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur MBI Rudi Borgenheimer mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang telah 40 tahun menjalani bisnis dan investasi di Indonesia, Mercedes-Benz merasa berkewajiban ikut memberikan solusi terhadap beberapa permasalahan yang kini sedang dirasakan kota Jakarta.
"Inilah pertamakali sebuah kota di ASEAN menerima unit 'smart ed' sebagai bahan proyek pengujian. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang penting bagi Daimler AG dalam hal kontribusi teknologi masa depan yang ramah lingkungan. Kami telah melakukan hal yang sama di London tahun 2007, dan Berlin pada tahun 2009. Pada Oktober lalu, Mercedes-Benz juga memberikan unit 'smart ed' kepada beberapa pemerintah kota di Amerika Serikat," ucap Rudi.
Dengan dipinjamkannya unit kendaraan elektrik 'smart ed' kepada Pemda DKI Jakarta, Rudi berharap, Jakarta akan memiliki kesempatan menjadi kota dengan teknologi transportasi modern yang ramah lingkungan setingkat dengan beberapa kota besar di Eropa dan Amerika Serikat.
"smart ed†sangat sesuai dengan infrastruktur jalan serta sarana parkir di Jakarta yang saat ini masih terbatas. â€Å“smart ed†juga mampu membuat langit Jakarta lebih biru karena mobil ini tidak menghasilkan emisi," lanjut Rudi.
Menurut Presiden Direktur dan CEO SI Hans Peter Haesslein. Menurutnya, sebagai perusahaan yang menjadi bagian dari masyarakat lokal, PT Siemens Indonesia memiliki perhatian dan tanggungjawab besar terhadap problem yang sekarang dirasakan kota Jakarta.
Siemens AG telah beroperasi di Indonesia lebih dari 100 tahun dan 160 tahun di Jerman, memiliki fokus pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk dalam hal penelitian dan pengembangan, serta inovasi pada sektor energi, industri, dan kesehatan.
Baik Rudi maupun Hans menyatakan masyarakat Jakarta juga tidak perlu memikirkan bahwa biaya operasional mobil elektrik akan jauh lebih mahal daripada mobil bermesin bakar konvensional.
"Harga listrik akan jauh lebih murah ketimbang bahan bakar fosil. Ketika permintaan pada kendaraan listrik meningkat, maka harga baterai yang dibutuhkan mobil listrik akan tertekan dengan sendirinya," ucap Hans Peter Haesslein yang mengakui bahwa saat ini baterai masih menjadi komponen paling mahal pada sebuah mobil elektrik.
Usai mencoba mengandarai 'smart ed' di halaman Balai Kota, Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, "Rasanya sama seperti mobil biasa. Tapi tidak mengeluarkan suara,". Kepada wartawan yang hadir, pria berkumis yang akrab dipanggil 'Foke' ini nampak bangga dan berujar, "Ini pertama kali hadir di Asia Tenggara," (OL-07)
Kendaraan ramah lingkungan ini dipinjamkan untuk digunakan sebagai proyek percontohan dalam ramgka membuktikan efektifitas penggunaan mobil beremisi nol yang mampu memanfaatkan sumber energi alternatif.
Penandatanganan kesepakatan peminjaman unit 'smart ed' berikut sistem pengisian beterainya ini, dilakukan oleh Presiden Direktur dan CEO MBI Rudi Borgenheimer, dan Presiden Direktur dan CEO SI Hans Peter Haesslein, serta Wakil Kepala Badan Pengelola Keuangan DKI Jakarta Endang Widjajanti , disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Besar harapan kami pada pinjaman unit mobil elektrik ramah lingkungan dan hemat energi yang diberikan Mercedes-Benz berikut sistem pengisian baterai dari Siemens, akan mendorong perusahaan otomotif serta perusahaan teknologi energi lain yang berkantor di Jakarta melakukan hal yang sama," kata Endang Widjajanti.
Endang menambahkan, 'smart ed' dan sistem pengisian energi sumbangan kedua perusahaan Jerman tersebut kemudian akan dipinjamkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sebagai pihak yang akan menguji langsung efektifitas serta manfaat dari penggunaan mobil elektrik untuk DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur MBI Rudi Borgenheimer mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang telah 40 tahun menjalani bisnis dan investasi di Indonesia, Mercedes-Benz merasa berkewajiban ikut memberikan solusi terhadap beberapa permasalahan yang kini sedang dirasakan kota Jakarta.
"Inilah pertamakali sebuah kota di ASEAN menerima unit 'smart ed' sebagai bahan proyek pengujian. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang penting bagi Daimler AG dalam hal kontribusi teknologi masa depan yang ramah lingkungan. Kami telah melakukan hal yang sama di London tahun 2007, dan Berlin pada tahun 2009. Pada Oktober lalu, Mercedes-Benz juga memberikan unit 'smart ed' kepada beberapa pemerintah kota di Amerika Serikat," ucap Rudi.
Dengan dipinjamkannya unit kendaraan elektrik 'smart ed' kepada Pemda DKI Jakarta, Rudi berharap, Jakarta akan memiliki kesempatan menjadi kota dengan teknologi transportasi modern yang ramah lingkungan setingkat dengan beberapa kota besar di Eropa dan Amerika Serikat.
"smart ed†sangat sesuai dengan infrastruktur jalan serta sarana parkir di Jakarta yang saat ini masih terbatas. â€Å“smart ed†juga mampu membuat langit Jakarta lebih biru karena mobil ini tidak menghasilkan emisi," lanjut Rudi.
Menurut Presiden Direktur dan CEO SI Hans Peter Haesslein. Menurutnya, sebagai perusahaan yang menjadi bagian dari masyarakat lokal, PT Siemens Indonesia memiliki perhatian dan tanggungjawab besar terhadap problem yang sekarang dirasakan kota Jakarta.
Siemens AG telah beroperasi di Indonesia lebih dari 100 tahun dan 160 tahun di Jerman, memiliki fokus pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk dalam hal penelitian dan pengembangan, serta inovasi pada sektor energi, industri, dan kesehatan.
Baik Rudi maupun Hans menyatakan masyarakat Jakarta juga tidak perlu memikirkan bahwa biaya operasional mobil elektrik akan jauh lebih mahal daripada mobil bermesin bakar konvensional.
"Harga listrik akan jauh lebih murah ketimbang bahan bakar fosil. Ketika permintaan pada kendaraan listrik meningkat, maka harga baterai yang dibutuhkan mobil listrik akan tertekan dengan sendirinya," ucap Hans Peter Haesslein yang mengakui bahwa saat ini baterai masih menjadi komponen paling mahal pada sebuah mobil elektrik.
Usai mencoba mengandarai 'smart ed' di halaman Balai Kota, Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, "Rasanya sama seperti mobil biasa. Tapi tidak mengeluarkan suara,". Kepada wartawan yang hadir, pria berkumis yang akrab dipanggil 'Foke' ini nampak bangga dan berujar, "Ini pertama kali hadir di Asia Tenggara," (OL-07)
0 komentar:
Posting Komentar