KISAH cinta sepasang kekasih awalnya romantis bahkan manis terasa. Tapi itu tidak menjamin keharmonisan hubungan selanjutnya. Sebuah hubungan masnis bisa berubah menjadi hubungan yang penuh siksaan, bagaimanakah ciri-cirinya?
1. Ketakutan
Ketakutan datang dari berbagai bentuk. Ada rasa takut mengganggu pasangan, beradu argumen, malu dipermalukan di depan umum bahkan rasa takut diserang secara fisik. Kalau perasaan terakhir itu sering terjadi di diri Anda, bukan merupakan hubungan cinta yang sehat. Penyerangan fisik dapat mengikis kepercayaan dan membahayakan kesehatan.
2. Terisolasi
Hubungan dengan seseorang membuat Anda jauh dari temen atau keluarga? Dan pasangan merasa orang terdekat Anda ikut campur dalam hubungan ini? Hal ini tentu membuat Anda terisolasi. Apalagi terkadang semua tingkah laku, kegiatan bahkan akun keuangan dikendalikan pasangan Anda. Terisolasi adalah berbahaya dan harus ditanggapi serius.
3. Tertuduh
Korban hubungan kekerasan atau pelecehan sering disalahkan atas berbagai situasi. Tidak ada yang bisa jauh dari kebenaran. Pelaku kekerasan cenderung menyalahkan orang lain. Anda jangan menyakinkan diri sendiri bahwa apa yang telah dituduh pasangan itu benar. Kaji secara analisis dan situasi. Tuduhan palsu yang berulang-ulang bisa menjadi masalah dalam hubungan Anda.
4. Perubahan suasana hati
Pasangan Anda sering mengejutkan dengan buket bunga dan memesan restoran favorit? Tiba-tiba saja ia menjadi marah dan menghina karena Anda tidak bisa datang karena ada jadwal rapat mendadak di kantor. Namun beberapa detik kemudian, pasangan bersumpah hanya bercanda dan mengatakan mencintai Anda. Reaksi-reaksi ini bisa menjadi komponen tidak normal dalam hubungan yang sehat. Anda harus mengevaluasinya lebih lanjut.
5. Terburu komitmen
Pasangan 'abusive' cukup romantis dan manis di awal hubungan. Dia mungkin merasakan kebutuhan komitmen cepat. Tetapi makna yang mendasari mereka adalah ingin mendapatkan kontrol secepat mungkin terhadap pasangannya. Jika Anda merasa tertekan untuk berkomitmen menikah dengan cepat hal ini bisa menjadi pertanda buruk.
1. Ketakutan
Ketakutan datang dari berbagai bentuk. Ada rasa takut mengganggu pasangan, beradu argumen, malu dipermalukan di depan umum bahkan rasa takut diserang secara fisik. Kalau perasaan terakhir itu sering terjadi di diri Anda, bukan merupakan hubungan cinta yang sehat. Penyerangan fisik dapat mengikis kepercayaan dan membahayakan kesehatan.
2. Terisolasi
Hubungan dengan seseorang membuat Anda jauh dari temen atau keluarga? Dan pasangan merasa orang terdekat Anda ikut campur dalam hubungan ini? Hal ini tentu membuat Anda terisolasi. Apalagi terkadang semua tingkah laku, kegiatan bahkan akun keuangan dikendalikan pasangan Anda. Terisolasi adalah berbahaya dan harus ditanggapi serius.
3. Tertuduh
Korban hubungan kekerasan atau pelecehan sering disalahkan atas berbagai situasi. Tidak ada yang bisa jauh dari kebenaran. Pelaku kekerasan cenderung menyalahkan orang lain. Anda jangan menyakinkan diri sendiri bahwa apa yang telah dituduh pasangan itu benar. Kaji secara analisis dan situasi. Tuduhan palsu yang berulang-ulang bisa menjadi masalah dalam hubungan Anda.
4. Perubahan suasana hati
Pasangan Anda sering mengejutkan dengan buket bunga dan memesan restoran favorit? Tiba-tiba saja ia menjadi marah dan menghina karena Anda tidak bisa datang karena ada jadwal rapat mendadak di kantor. Namun beberapa detik kemudian, pasangan bersumpah hanya bercanda dan mengatakan mencintai Anda. Reaksi-reaksi ini bisa menjadi komponen tidak normal dalam hubungan yang sehat. Anda harus mengevaluasinya lebih lanjut.
5. Terburu komitmen
Pasangan 'abusive' cukup romantis dan manis di awal hubungan. Dia mungkin merasakan kebutuhan komitmen cepat. Tetapi makna yang mendasari mereka adalah ingin mendapatkan kontrol secepat mungkin terhadap pasangannya. Jika Anda merasa tertekan untuk berkomitmen menikah dengan cepat hal ini bisa menjadi pertanda buruk.