10 Tips Mempersiapkan Anak Menjalankan Puasa - Sehari lagi Ramadan akan datang. Apakah si kecil akan mulai berpuasa? Berikut ini tips untuk Anda mempersiapkan anak yang mulai siap menjalani puasa.
Puasa bagi anak-anak bisa jadi menakutkan karena kerap diasosiasikan dengan 'tidak makan dan minum sampai matahari tenggelam'. Namun kenyataannya saat sudah melihat orang dewasa berpuasa, anak-anak bisa jadi malah tertarik untuk mencoba. Mereka merasa 'inilah yang dilakukan orang dewasa'.
Berpuasa dari sebelum Subuh sampai Magrib bagi anak-anak yang baru mulai berpuasa tentu sulit. Oleh karena itu, orangtua perlu mempersiapkan anak sebelum mereka benar-benar siap menjalaninya.
Hanya saja puasa bisa berat jika anak sehari-harinya suka ngemil. Anak-anak yang sangat aktif bermain juga bisa bermasalah saat berpuasa.
Namun bukan berarti Anda tidak bisa mengajari si kecil agar kuat menjalani puasa. Selama anak dalam kondisi sehat, dia bisa mulai diperkenalkan pada puasa. Anak-anak bisa mulai diajak berpuasa saat usia mereka menginjak 7 tahun. Di masa itu, anak sudah cukup paham apa makna puasa dan bagaimana cara menjalaninya.
Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan Anda agar anak semangat berpuasa:
Quote:
1. Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah jelaskan padanya soal konsep Ramadan. Dengan memberikan penjelasan tersebut, mereka bisa merasakan semangat Ramadan. Anak-anak biasanya belajar dan memahami semangat Ramadan ini dari orangtua mereka, kakek dan nenek, kakak atau anggota keluarga lainnya yang lebih tua. Saat anak sudah menyadari pentingnya puasa, dia secara otomatis akan belajar menghargai dan siap menjalaninya.
2. Sangat penting untuk Anda dan anggota keluarga lainnya tidak menunjukkan rasa lapar dan haus saat berpuasa di depan anak-anak. Tunjukkan pada anak kalau puasa itu harus dijalani dengan kesabaran dan tidak banyak mengeluh.
3. Untuk anak-anak yang baru menjalani puasa untuk pertamakalinya, Anda bisa mengajarinya untuk berpuasa hingga pukul 10.00 atau 12.00. Biasanya secara perlahan, anak akan bisa berpuasa hingga waktu yang lebih lama.
4. Usahakan Anda tidak lupa untuk selalu memberinya semangat agar terus berpuasa. Misalnya saja dengan mengatakan, "Kamu pasti bisa, tinggal dua jam lagi." Mengajak anak menyiapkan makanan untuknya berbuka puasa juga bisa jadi salah satu untuk menyemangatinya.
5. Memberikan hadiah setelah ia bisa menjalankan puasa sesuai kesepakatan yang sudah dibuat Anda dengan anak, tidak ada salahnya dilakukan, sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya itu. Agar lebih termotivasi, Anda bisa menjanjikan memberikan hadiah tersebut saat Lebaran.
6. Anda harus memastikan anak, makan yang cukup saat sahur.
7. Buatkan anak menu kesukaannya untuk makanan sahur dan buka puasa. Tanyakan padanya apa yang dia ingin makan saat sahur dan buka.
8. Jauhkan makanan-makanan yang bisa menggodanya, seperti cokelat atau es krim. Sembunyikan dulu makanan tersebut darinya. Usahakan juga agar anak tetap 'sibuk' selama puasa agar dia tidak terlalu ingat akan rasa lapar dan hausnya. Misalnya saja Anda bisa mengajak anak untuk membaca buku bersama, bermain game atau menonton film favoritnya.
Namun jangan juga mendorong anak melakukan permainan yang bisa membuatnya haus. Misalnya berlari-larian atau bermain di bawah terik matahari. Untuk anak-anak yang masih pemula, aktivitas tersebut bisa membuat mereka batal puasa.
9. Jika anak ternyata berbohong atau tidak kuat berpuasa sesuai kesepakatan yang sudah dibuat, jangan langsung memarahinya. Anak akan berbohong karena dia tidak mau mengecewakan orangtuanya.
10. Strategi lainnya agar anak semangat berpuasa adalah dengan membuat kompetisi sehat antar anak. Cara ini efektif jika anak memang memiliki teman sepermainan (teman di rumah atau sepupu yang seumuran) yang juga berpuasa dan tarawih. 'Kompetisi' ini bisa memotivasinya kalau mereka punya energi dan kekuatan yang sama dengan teman-teman mereka.
0 komentar:
Posting Komentar