Kamis, 27 Oktober 2011

Takut biaya pengobatan, supir truk lindas bocah 2 kali agar tewas!


Tragedi memilukan kembali terjadi di China. Insiden ini terjadi manakala seorang pengemudi truk menabrak bocah pria umur lima tahun dengan truknya. Alih-alih bukannya berhenti, truk itu malah mundur dan menggilas bocah itu sekali lagi demi memastikannya tewas. Aksi keji itu dilakukan guna menghindari biaya rumah sakit bagi anak itu yang akan lebih mahal dibanding kompensasi kematian yang harus dibayar kalau ia tewas.

Insiden memuakkan itu terjadi Desa Yunfeng, Luzhou, Provinsi Sichuan, di China barat, ketika Ao Yong, si sopir truk, menabrak Maoke Xiong saat bocah itu tengah berjalan kaki ke sekolah, demikian laporan Daily Mail, Selasa (25/10/2011). Tragedi itu terjadi Kamis pekan lalu ketika Ao Yong sedang mengangkut semen dari kota Chongqing menuju Luxian.

Seorang saksi mata, Shifen Zhang, berkata, "Saya melihat truk itu mundur sedikit dan kemudian maju lagi. Xiong jadi terperangkap di roda dan truk itu terus maju sekitar sepuluh meter." Seorang pelintas lainnya mengatakan, sopir truk itu melompat dari ruang kemudi setelah menabrak anak itu. Mereka menyatakan, Yong kemudian bertanya, "Berapa banyak (uang) yang harus saya bayar".

Namun, Yong membantah telah menggilas bocah itu dua kali demi memastikannya tewas. Harian China Daily dalam situsnya, Senin, melaporkan, penyelidikan polisi tidak menemukan bukti bahwa anak itu dilindas dua kali. Sementara para ahli medis, kata harian itu, menemukan Maoke Xion meninggal karena cedera otak traumatis dan mereka menyimpulkan, anak itu ditabrak selagi berdiri. Masih menurut polisi, si sopir telah menggunakan rem darurat dan truknya mengalami gesekan panjang sebelum berhenti.

Masih menurut versi polisi, seperti dikutip China Daily, berbeda dengan adegan tanpa perasaan yang ditunjukkan dua pengemudi dan belasan pelintas dalam kasus yang menimpa Yue Yue di Guangdong, yang dilindas dua truk dan diabaikan belasan pelintas, Ao yang berusia 35 tahun dari Luxian, merupakan orang pertama yang menelepon polisi. Saat keluar dari truk, kata polisi, Ao menemukan Xiong terjebak di bawah roda depan. Karena kondisi bocah itu parah, sopir tersebut tidak berani memindahkannya dan dia segera menghubungi polisi.

Menurut Daily Mail dan China Daliy, selama tujuh jam jenazah bocah malang itu tidak dipindahkan dari kolong truk. Dalam adegan yang menyayat hati, ibu bocah itu tampak duduk tertegun di dekat jenazah putranya. Polisi mengatakan, tubuh bocah itu tidak segara dipindahkan segera karena penduduk desa yang marah menuntut kompensasi langsung dari si pengemudi.

Serangkaian kasus mengerikan seperti itu telah menimbulkan perdebatan di China soal moralitas bangsa itu yang sepertinya semakin tak peduli dengan sesama yang menderita atau mengalami kemalangan. Ledakan ekonomi yang dialami negara itu selama beberapa dekade terakhir telah disalahkan dalam mendorong materialisme di masyarakat.

Kompensasi untuk korban kecelakaan yang meninggal dunia dilihat banyak orang China lebih murah ketimbang harus membayar biaya perawatan rumah sakit. Rezim Komunis negara itu tidak menyediakan layanan kesehatan gratis bagi 1,3 miliar warganya.

Ketakutan akan tagihan biaya medis yang tinggi juga diduga menjadi alasan di balik nasib tragis yang menimpa Yue Yue, gadis cilik berusia dua tahun yang ditabrak lari hingga dua kali, dan diabaikan belasan orang yang lewat di pasar kota Foshan yang sibuk pada Kamis dua pekan lalu. Berdasarkan gambar dalam rekaman video pemantau, Yue Yue ditabrak dua kendaraan dan dibiarkan sekarat. Adegan itu dilihat oleh jutaan orang di internet dan memicu kemarahan. 

(source:http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/10/takut-biaya-pengobatan-supir-truk.html)