Senin, 29 November 2010

Susu Termahal Seharga 276 Juta 1 Liternya,Waw


Susu mengandung sumber gizi yang lengkap. Pada umumnya, susu sapilah yang selalu disarankan untuk dikonsumsi oleh manusia. Dan harga seliter susu sapi segar, dipasaran berkisar antara Rp7000,- s/d Rp8000,-. Lalu, susu apa yang harga seliternya mencapai Rp276 juta? Dan kenapa bisa semahal itu?

Susu mahal itu, ternyata "Susunya Tikus", karena tidak gampang dalam memperolehnya. Proses selama 30 menit saja, hanya menghasilkan 0,25 kubik sentimeter alias seperseribu liter. Dan dibutuhkan 4 ribu ekor tikus untuk mendapatkan 1 liter susunya. Nilai 1 liter susu tikus dihargakan 23 ribu euro atau sekitar ± Rp276 juta.

Susu tikus biasa dipakai sebagai sarana riset. Genetika tikus diubah sedemikian rupa, sehingga di dalam susunya terbentuk zat yang dapat membasmi bakteri malaria. Jika demikian, kenapa para ilmuwan mempergunakan susu tikus yang mahal itu dan bukannya dengan susu sapi yang jauh lebih murah?

Tikus adalah hewan kesukaan para periset genetika, karena DNA tikus sudah begitu banyak diketahui, jauh melebihi DNA hewan lainnya. Sehingga menjadi mudah menganalisis hasil dari sebuah percobaan.


Ribuan hewan dibutuhkan untuk sekali percobaan. Sebab itu, jauh lebih praktis memelihara ribuan tikus, ketimbang ribuan sapi. Jadi soal harga, susunya si tikuslah yang termahal. Kalau dari segi volume susu yang dihasilkan, siapakah penghasil susu terbanyak?

Seekor sapi, mampu menghasilkan sekitar 10 ribu liter susu dalam tempo setahun. Ini setara dengan 7 kali berat badannya. Sedangkan kambing, sanggup menghasilkan susu 12 kali berat badannya per tahun.

Rekor terbanyak dipegang oleh ikan paus biru. Dalam waktu satu hari, dia mampu menghasilkan 600 liter susu. Yang begitu penuh lemak, sehingga bayi sang ikan paus mampu menambah berat badan sampai dengan 100 kg per hari.

Ternyata susunya tikus yang telah dilakukan rekayasa genetikanya, dapat menyembuhkan penyakit malaria dan sebagai bahan riset para ilmuwan. Oleh karenanya, harga susunya luar biasa mahalnya.

0 komentar:

Posting Komentar