Jumat, 19 November 2010

MASJID-MASJID BERKUBAH EMAS DI DUNIA


Masjid, merupakan tempat beribadah umat Islam. Pada umumnya masjid banyak memiliki tipologi bangunan yang khas. Masyarakat memahami arsitektur masjid sebagai bangunan berkubah atau berjoglo dengan aturan-aturan tertentu yang berkembang di masyarakat.
Meskipun sebenarnya arsitektur masjid didefinisikan melalui penataan ruang akibat adanya aktivitas sholat, image tentang sebuah masjid memang telah melekat dalam masyarakat dalam bentuk bangunan bertipe tertentu. Masjid banyak diorientasikan untuk mengemban vocabulary arsitektur dari daerah Timur Tengah. Hal ini tidak mengherankan, karena pusat peradaban Islam berasal dari Timur Tengah.
Simbol-simbol pada bangunan memiliki makna yang dapat terbawa oleh seseorang yang menggunakan bangunan tersebut. Masjid juga memiliki kekhasan unsur yang mewakili simbolisme sebuah masjid. Juga,masjid biasanya memiliki arti yang besar dalam kehidupan sebagian besar masyarakat sehingga simbolisme boleh jadi merupakan hal terpenting untuk diperhatikan dalam proses perancangan.
Di banyak tempat, masjid memiliki peran untuk menjadi icon sebuah wilayah. Karena itu, masjid-masjid yang dibangun dengan kubah emas, selain sebagai tempat beribadah, juga berperan sebagai sebuah ‘tengaran’ untuk menjadi simbol dan icon dari sebuah wilayah. Selain itu berperan pula sebagai ‘magnet’ yang menarik masyarakat untuk berkunjung.
Di Dunia ini, setidaknya ada 6 masjid yang memiliki kubah berlapis emas. Salah satu diantaranya berada di Indonesia.
1. Masjid Qubbah As Sakhrah di Jerusalem, Palestina
qubbah-as-sakhrah1
Masjid Qubbah As Sakhrah atau yang dikenal dengan Dome of The Rock, merupakan salah satu masjid berkubah emas yang dibangun sekitar tahun 690 M oleh Abdul Malik bin Marwan, salah satu raja dalam bani Umayyah.
Masjid yang terletak di Jerusalem, Palestina ini memiliki bangunan unik dan khas yang dilandasi nilai-nilai artistik serta theologis murni islam. Bangunan itu tidak terpengaruh sedikitpun oleh nilai-nilai arsitektur Romawi, Yunani, Yahudi dan Nasrani. Pembangunan Qubbah As Sakhrah sesungguhnya terinspirasi oleh ajaran islam berupa thawaf yang pernah dilakukan oleh Siti Hajar, Isteri Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, tatkala keliling mencari air untuk minum puteranya, Ismail ‘Alaihissalam. Dari inspirasi itulah, kemudian melahirkan bangunan yang berbentuk bundar. Selanjutnya, bangunan Qubbah (berbentuk bundar) itu menjadi ciri khas dari masjid-masjid yang dibangun umat islam dan menjadi pembeda dari bangunan tempat peribadatan agama lain.
2. Masjid Al Askari di Samarra, Iraq
masjid-al-askari1Masjid Al Askari adalah sebuah tempat suci Muslim Syi’ah yang terletak di kota Samarra,Iraq. Masjid ini merupakan salah satu masjid Syi’ah yang paling suci di dunia yang dibangun pada 944 M. Kubah emas masjid ini terakhir dibangun kembali pada tahun 1905. Kubahnya yang menjulang di kaki langit Samarra, dilapisi dengan 72.000 lapisan emas, ukurannya kira-kira 20 meter dan tingginya 68 meter.
Pada 22 Februari 2006, pukul 06:55 dua buah bom diledakkan dimasjid ini, sehingga menghancurkan kubah emasnya dan merusakkan masjid tersebut hingga parah.
3. Masjid Suneri di Lahore,Pakistan
masjid-sunehriAda juga Masjid Suneri di Lahore, Pakistan, dibangun pada tahun 1753 oleh Nawab Syed Bhikari Khan, putra Deputi Gubernur Lahore masa pemerintahan Muhammad Shah. Masjid yang berukuran 161,5 m x 160,6 m dan memiliki tiga kubah emas ini merupakan salah satu masjid terbesar di dunia untuk jamaah di ruang terbuka.
.::.
.::.
.::.

4. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin
masjid-sultan-omar-aliok
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin yang dibangun pada tahun 1958 ini merupakan salah satu masjid termegah di kawasan Asia Pasifik. Kemilau bangunan masjid ini mampu mendominasi pancaran kaki langit di seluruh ibukota Brunei Darussalam.
Masjid yang terletak di Bandar Seri Begawan ini berdiri di atas areal seluas 5 ha. Tinggi masjid cukup fantastis, mencapai 52 m dan siapapun di Bandar Seri Begawan bisa melihat puncak masjid.
Arsitektur masjid sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh arsitektur Islam saja, namun juga dipadukan dengan arsitektur Italia. Meski mozaiknya adalah IslamAbad Pertengahan, namun banyak bagian yang dibuat dengan menggunakan keramik kualitas tinggi. Hampir seluruh bahan didatangkan dari luar negeri, seperti marmer dari Italia, karpet lantai masjid dari Arab Saudi, batu granit dari Shanghai (China) dan lampu Kristal dari Inggris.
Kubah masjid yang berbentuk sedikit agak lonjong ini terbuat dari emas 24 karat. Atap masjid berbentuk datar, seperti masjid-masjid di Arab. Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini menghabiskan dana sebesar USD 5.000.000,-
masjid-sultan-omar-ali-saifuddin-brunei-darussalam1
5. Masjid jame’ Asr di Brunei Darussalam
masjidjameasrhassanilbo
Masjid Jame’ Asr atau yang sering dikenal dengan Bandar Seri Begawan atau masjid Sultan Hasanal Bolkiah ini merupakan bagian dari kompleks Istana Bolkiah, yang didirikanpada pertengahan tahun 1980-an untuk memperingati 25 tahun Sultan Hasanal Bolkiah berkuasa.
Masjid ini memiliki 29 kubah yang terbuat dari emas murni 24 karat. Bangunan terletak di tengah taman yang asri seluas 2 ha lebih. Keseluruhan kawasan masjid ini dipagari dengan kisi-kisi besi dengan panjang kira-kira 1.082 km. Terdapat lima pintu masuk ke lokasi ini, disamping dua pintu khusus untuk keluarga kerajaan dan tamu Negara.
Masjid ini memiliki 4 menara yang masing-masing tingginya 189 kaki, dimana ada sekitar 297 anak tangga pada setiap menara tersebut. Melalui menara ini, pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar masjid dan juga pemandangan Bandar Seri Begawan dan Kampong Ayer.
6. Masjid Dian Al Mahri di Depok, Indonesia
masjid-dian-al-mahri-depok-indonesia
Masjid Dian Al Mahri atau yang dikenal dengan masjid Kubah Emas ini, berlokasi di Jalan Meruyung-Cinere, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Masjid berkapasitas 20.000 jemaah ini berdiri kokoh di atas lahan seluas 70 ha dan disebut-sebut sebagai masjid termegah di Asia Tenggara
Masjid seluas 8.000 mini, dibangun pada April 1999 oleh seorang dermawan dan pengusaha asal Banten, Hj. Dian Juriah Maimun Al Rasyid, istri Drs. H. Maimun Al Rasyid. Arsitekturnya mengikuti tipologi arsitektur Timur Tengah, dengan ciri, kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza) dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif, dengan elemen geometris dan obelisk. Keenam menaranya menjulang setinggi 40 m, berbentuk segi enam dibalut batu granit abu-abu dari italia dengan ornament melingkar, melambangkan rukun iman. Kubah di puncaknya berlapis mozaik emas 24 karat, mengacu bentuk kubah masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah kecil melambangkan rukun islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat dan material dari italia. Pada langit-langit kubah terdapat lukisan langit yang dapat berubah warna dengan teknologi tata cahaya yang diprogram komputer. Relief hiasan di atas tempat imam dari emas 18 karat dan juga pagar di lantai dua serta hiasan kaligrafi langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar berjumlah 168 buah, berlapis bahan prado atau sisa emas. Interior masjid, menghadirkan pilar-pilar kokoh menjulang tinggi, menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama krem,memberikan karakter yang tenang dan hangat. Di tengah ruang, tergantung lampu dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaanyya digarap ahli dari italia.
masjid-dian-al-mahri-depok-indonesia2masjid-dian-al-mahri-depok-indonesia5masjid-dian-al-mahri-depok-indonesia7masjid-dian-al-mahri-depok-indonesia8
(sumber : technokonstruksi-september 2008)

0 komentar:

Posting Komentar