Lauren Johnson tampak seperti gadis 12 tahun pada umumnya, kecuali bahwa dia tidak bisa berhenti bersin. Dia bersin lebih dari 20 kali semenit atau 12.000 kali sehari. Bersin tanpa henti itu bermula dua minggu lalu ketika Lauren dari Virginia, Amerika Serikat (AS), terkena flu. Saat bebas bersin hanya ketika dia tidur.
Kondisinya itu membingungkan para dokter. Selama lima menit wawancara pada acara Today Show di AS, Lauren bersin ratusan kali, pembicaraannya terinterupsi setiap beberapa detik.
Kondisinya itu membingungkan para dokter. Selama lima menit wawancara pada acara Today Show di AS, Lauren bersin ratusan kali, pembicaraannya terinterupsi setiap beberapa detik.
Gadis berusia 12 tahun yang dijuluki "Gesundheit Girl" (gesundheit merupakan ungkapan bahasa Jerman untuk menunjukkan harapan akan kesehatan yang baik bagi orang yang habis bersin) mengatakan, "Saya tidak bisa berhenti. Saya berpikir tidak selama ini, tetapi sekarang sudah dua minggu." Dia mengatakan, dia tidak sakit, tetapi hanya tidak nyaman.
Lauren dan ibunya Lynn Johnson tampil di acara Today Show dalam upaya untuk mencari orang yang mungkin mampu mengobati bersin yang tidak berhenti itu. Seorang ahli yakin dia menderita sebuah sindrom yang dikenal sebagai bersin senapan mesin (machine gun sneezing), di mana korbannya bersin secara terus-menerus.
Lauren mengatakan pada acara Today Show bahwa dia merasa "merana". "Ini sudah berlangsung dua minggu. Saya masih melihat teman-teman saya, tetapi saya tidak bisa ke sekolah," katanya seperti dikutip Dailymail, Kamis (12/11).
Ibunya, Lynn Johnson, selama dua minggu terakhir mendatangi sejumlah dokter untuk mendiagnosis dan mengobati putrinya, dan sekarang ke televisi dalam upaya untuk menemukan orang yang bisa mengobati atau spesialis yang dapat membantu. Mereka, sejauh ini, telah mencoba 11 pengobatan berbeda.
"Hidup baginya telah berhenti. Setiap orang bingung. Tidak seorang pun tahu bagaimana menghadapi hal ini," kata Johnson. Mereka telah mencoba hipnotis, tetapi itu juga tidak berhasil. Lauren juga mencari seorang terapis, siapa tahu faktor psikologis memicu reaksi fisiknya.
Lauren mengatakan kepada situs berita lokal, "Bagian tersulit dari bersin ini adalah tidak bisa sekolah dan ketika orang-orang menatap keheranan."