Memang benar adanya bahwa di balik kesuksesan setiap pria terdapat seorang wanita yang mendukung dan mendampinginya. Steve Jobs, seperti yang kita tahu, adalah tokoh dunia yang telah memberikan pengaruh besar semasa hidupnya, dalam bidang teknologi tentunya. Semasa hidupnya, Steve selalu ditemani oleh Laurene Powell Jobs, istrinya. Seorang wanita tangguh yang menemani Steve sampai akhir hanyatnya.
Lalu bagaimana kehidupan keluarga Jobs lainnya, berikut rangkuman ruanghati.com dari beberapa media lain yang mengupas kehidupan pribadi Pendiri Apple tersebut. Di balik kekayaan dan keteneran Steve Jobs sebagai si jenius visioner yang merevolusi perkembangan teknologi komputer, terdapat sebuah kisah luar biasa tentang keluarga yang terfragmentasi
Kekusutan keluarga Jobs dari ayah yang terlupakan, saudari yang lama hilang, dan anak luar nikah membuat para pengacara mungkin akan menghadapi tugas sulit dalam mengatur warisannya yang bernilai 8,3 miliar dollar AS. Salah satu pendiri dan mantan CEO Apple yang meninggal pada usia 56 tahun pada hari Rabu (5/10/2011) itu secara luas dipandang sebagai salah satu pengusaha terbesar dunia. Ia berada di urutan 110 orang terkaya dunia.
Jobs, dari Palo Alto, California, meninggalkan dua orang saudari Patti Jobs dan Mona Simpson, istrinya Laurene Powell Jobs dan tiga orang anak mereka Eve, Erin dan Reed. Kehidupan Jobs penuh lika-liku. Dia diadopsi ketika masih bayi dan, meski ayah biologisnya berupaya untuk menghubunginya, ia tetap terasing dari ayah kandungnya itu.
Pada awal umur dua puluhan, Jobs terlibat skandal keluarga, yaitu ketika ia menjadi ayah seorang anak, hasil hubungan dengan kekasihnya dari masa SMU, Chrisann Brennan. Brennan, yang merupakan pacar serius pertamanya, hamil pada 1977. Jobs pada awalnya menyangkal bahwa dia merupakan ayah dari anak yang dilahirkan Brennan. Brennan melahirkan Lisa Brennan-Jobs tahun 1978.
Brennan awalnya membesarkan putri mereka sendirian. Namun Jobs menerima tanggung jawabnya sebagai ayah dua tahun kemudian setelah pengadilan memerintahkan tes darah yang membuktikan bahwa dia merupakan ayah anak itu. Lisa akhirnya diundang memasuki kehidupan Jobs, sebagai seorang remaja. Kepada majalah Vogue, Lisa mengatakan, dia tinggal bersama ayahnya selama beberapa tahun. Lisa Brennan Jobs menempuh jalan hidupnya sendiri, setelah lulus dari Harvard University, dengan menjadi wartawan dan penulis.
“Di California, ibu saya telah membesarkan saya hampir sendirian,” tulis Lisa dalam sebuah artikel untuk Vogue tahun 2008. “Kami tidak memiliki banyak hal, tetapi dia hangat dan kami bahagia. Kami banyak berpindah. Mengontrak. Ayah saya kaya dan terkenal, dan kemudian, ketika saya kenal dia, (kami) pergi berlibur bersama dia, dan kemudian tinggal bersamanya selama beberapa tahun. Saat itu saya melihat dunia lain, yang lebih glamor.”
Steve Jobs lahir dari pasangan Joanne Simpson dengan mahasiswa Suriah, Ayah Steven Jobs Abdulfattah Jandali. Jandali tidak menikah dengan Simpson saat Jobs lahir di San Francisco, California, pada Februari 1955. Simpson sendiri tidak mau membesarkan seorang anak hasi hubungan luar nikahnya itu. Jadilah Jobs diadopsi.
Jobs diduga tidak pernah berkontak dengan ayah kandungnya. Jandali, kini 80 tahun, seorang bos kasino, mengatakan, dia ingin bertemu putranya itu tapi khawatir jika Jobs berpikir bahwa motifnya hanya demi uang. Dia selalu berharap anaknya akan meneleponnya untuk melakukan kontak dan telah meng-email-i Jobs beberapa kali dalam upaya untuk berbicara. Jandali pernah mengatakan, ia ‘tidak percaya’ anaknya bisa menciptakan gadget begitu banyak.
Simpson dan Jandali kemudian mempunyai anak kedua bernama Mona Simpson, yang menjadi novelis. Namun Jobs tidak bertemu dengan Mona Simpson hingga Jobs berusia 27 tahun. Dia tidak pernah menjelaskan bagaimana ia melacak adiknya itu. Namun Mona Simpson menggambarkan hubungan mereka sebagai ‘dekat’.
Jobs diadopsi pasangan kelas pekerja Clara dan Paul Jobs, keduanya telah meninggal. Selain Steve Jobs, pasangan itu juga mengadopsi anak lain, Patti Jobs. Jobs bertemu istrinya, Laurene Powell, tahun 1989 ketika ia berbicara di Universitas Stanford. Mereka punya tiga anak, yaitu Eve, Erin dan Reed. Pasangan itu menikah tahun 1991 dan Reed lahir tak lama setelah itu. Reed kini berusia 20 tahun.
Penulis biografi pembesut Apple tersebut, Walter Isaacson, mengatakan ketika ia mengunjungi Jobs beberapa pekan lalu, ia menemukan Jobs dalam kondisi meringkuk kesakitan di kamarnya yang terletak di lantai satu. Pasalnya, ia tak mampu lagi naik tangga.
Meski demikian, secara mengejutkan, tutur Walter, ia tetap ceria. “Pikirannya masih tajam dan humor-humornya masih segar,” kenang Walter. Jobs lalu menuturkan mengapa, terlepas dari ketenarannya secara personal, ia akhirnya memutuskan bekerjasama dengan seorang penulis biografi.
“Aku ingin anak-anaku mengenalku,” ungkap Walter mengenang ucapan Jobs, dalam sebuah tulisan penghormatan untuk majalah Time. “Saya tidak selalu ada di sana untuk mereka dan saya ingin mereka tahu mengapa dan memahami apa yang saya lakukan.”
Teman-temannya mengatakan ia menghabiskan beberapa minggu terakhir di rumahnya, Palo Alto, California dengan keluarga, yang kini bakal menyaksikan pembagian warisannya senilai 6,5 milyar dolar. Meski banyak pengunjung potensial ditolak, ia memiliki waktu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman dekatnya.
Bila melihat cerita diatas memang harus diakui betapa peliknya pengacara Jobs akan bisa adil membagi warisan kekayaan sebesar kurang lebih 58,5 Triliun rupiah tersebut.