Pengumuman reshufle KIB II sudah diumumkan dan posisi sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II sudah terisi. Sejumlah menteri baru sudah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Angkatan Darat, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2011. Dari pergeseran kabinet kali ini, terdapat nama baru seperti Dahlan Iskan, Azwar Abubakar, Amir Syamsuddin, Djan Farid, Gita Wirjawan dan Marciano Norman.
Berapa kekayaan menteri baru ini? Berdasarkan Laporan Harta Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi, calon menteri yang sudah dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki harta kekayaan bervariasi. Azwar, yang diplot sebagai Menteri pendayagunaan Aparatur Negara, tercatat memiliki harta kekayaan paling sedikit.
Berikut kekayaan para menteri baru:
Berapa kekayaan menteri baru ini? Berdasarkan Laporan Harta Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi, calon menteri yang sudah dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki harta kekayaan bervariasi. Azwar, yang diplot sebagai Menteri pendayagunaan Aparatur Negara, tercatat memiliki harta kekayaan paling sedikit.
Berikut kekayaan para menteri baru:
1. Gita Wirjawan
Berdasarkan LHKPN pada Desember 2009 tercatat bahwa harta pengusaha lulusan Universitas Harvard Amerika Serikat itu mencapai Rp 397,65 miliar ditambah 626.677 dollar AS. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 29,4 miliar, harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 800 juta, serta harta bergerak lainnya sebesar Rp 3,9 miliar, surat berharga senilai Rp 361,5 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 1,8 miliar, dan 626.677 dollar AS.
Berdasarkan LHKPN pada Desember 2009 tercatat bahwa harta pengusaha lulusan Universitas Harvard Amerika Serikat itu mencapai Rp 397,65 miliar ditambah 626.677 dollar AS. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 29,4 miliar, harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 800 juta, serta harta bergerak lainnya sebesar Rp 3,9 miliar, surat berharga senilai Rp 361,5 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 1,8 miliar, dan 626.677 dollar AS.
2. Djan Faridz
Dalam catatan LHKPN KPK, Anggota DPD itu memiliki total kekayaan Rp 87 miliar. Sebagian besarnya berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) sebesar Rp 69,89 miliar. Djan Faridz tercatat memiliki alat transportasi dan mesin lainnya Rp 523,7 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 1 miliar.
Anggota DPD asal DKI Jakarta ini juga memiliki surat berharga senilai Rp 4,5 miliar. Dan dalam LHKPN per 31 Oktober 2009 ini, Djan Faridz juga memiliki giro dan setara kas lainya sebesar Rp 11.11 miliar.
Dalam catatan LHKPN KPK, Anggota DPD itu memiliki total kekayaan Rp 87 miliar. Sebagian besarnya berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) sebesar Rp 69,89 miliar. Djan Faridz tercatat memiliki alat transportasi dan mesin lainnya Rp 523,7 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 1 miliar.
Anggota DPD asal DKI Jakarta ini juga memiliki surat berharga senilai Rp 4,5 miliar. Dan dalam LHKPN per 31 Oktober 2009 ini, Djan Faridz juga memiliki giro dan setara kas lainya sebesar Rp 11.11 miliar.
3. Dahlan Iskan
Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta pemilik grup media Jawa Pos itu mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.
Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta pemilik grup media Jawa Pos itu mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.
4. Marciani Norman
Berdasarkan laporan LHKPN mencatat kekayaan Letnan Jendral TNI itu sebesar Rp 8,9 miliar pada 2009 dan sebesar Rp 9 miliar pada 2010.
Berdasarkan laporan LHKPN mencatat kekayaan Letnan Jendral TNI itu sebesar Rp 8,9 miliar pada 2009 dan sebesar Rp 9 miliar pada 2010.
5. Azwar Abubakar
Dari data LHKPN KPK, per 11 Februai 2011, harta pria kelahiran Aceh Timur, 12 Desember 1956 ini, hanya mencapai Rp 1.238.256.914. Sedangkan yang berupa harta tidak bergerak berbentuk tanah dan bangunan senilai Rp 241.470.000, harta bergerak berbentuk alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 300 juta dan harta bergerak lainnya senilai Rp 98.100.000.
Azwar tercatat tidak memiliki surat berharga. Dia hanya memiliki giro dan setara kas senilai Rp 607.064.102 juta. Total semua harta kekayaan Azwar ini sebenarnya mencapai Rp 1.246.634.102. Namun, Azwar harus rela hartanya terpotong untuk membayar hutang senilai Rp 8.377.188.
Dari data LHKPN KPK, per 11 Februai 2011, harta pria kelahiran Aceh Timur, 12 Desember 1956 ini, hanya mencapai Rp 1.238.256.914. Sedangkan yang berupa harta tidak bergerak berbentuk tanah dan bangunan senilai Rp 241.470.000, harta bergerak berbentuk alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 300 juta dan harta bergerak lainnya senilai Rp 98.100.000.
Azwar tercatat tidak memiliki surat berharga. Dia hanya memiliki giro dan setara kas senilai Rp 607.064.102 juta. Total semua harta kekayaan Azwar ini sebenarnya mencapai Rp 1.246.634.102. Namun, Azwar harus rela hartanya terpotong untuk membayar hutang senilai Rp 8.377.188.
6. Amir Syamsuddin
Kekayaan Amir Syamsuddin tidak terdaftar di KPK karena Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu tidak tergolong penyelenggara negara.
Kekayaan Amir Syamsuddin tidak terdaftar di KPK karena Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu tidak tergolong penyelenggara negara.